Orbitin - Aplikasi FaceApp mendadak meledak, karena salah satu fitur yang di unggulkannya tidak lain dan tidak bukan adalah mengubah foto seseorang menjadi terlihat lebih tua dengan hasil yang benar benar realistis. Hal ini membuat banyak orang termasuk para Orbiters pembaca konten ini pun berlomba-lomba memakainya dan mengikuti trend yang sedang viral saat ini.

Akan tetapi dibalik keunggulan aplikasi unik ini, ada potensi bahaya yang ditimbulkan untuk para penggunanya. Yaitu, berupa keamanan konten foto pengguna atau khususnya menyangkut privasi yang tidak wajar.

Aplikasi tersebut menggunakan teknologi Artificial Intellegence (AI) untuk mengubah bentuk wajak dari foto pengguna yang diunggah kedalam server FaceApp. Namun beberapa pihak mengkhawatirkan tentang apa saja yang akan dilakukan oleh pihak FaceApp terhadap konten yang masuk ke server mereka.

Sekilas Tentang FaceApp



FaceApp adalah aplikasi mobile yang didirikan oleh Yaroslav Goncharov, aplikasi ini diperuntukan untuk Mobile Android dan iOS. Diluncurkan untuk iOS pada Januari 2017 dan untuk Android pada Februari 2017, dikembangkan oleh perusahaan asal Rusia yaitu Russia Wireless Lab yang menggunakan teknologi pada jaringan server mereka untuk secara otomatis menghasilkan transformasi wajah yang sangat realistis. Aplikasi ini mampu membuat foto yang diunggah pengguna untuk dapat tersenyum, terlihat lebih muda atau lebih tua dan dapat mengubah gender.

Kritik Pedas Pers terhadap FaceApp



Ditahun 2019 ini FaceApp mendapatkan kritik pedas dari berbagai pers dan media sosial, tentang privasi data pengguna. Mendengar hal ini selaku pendiri FaceApp yaitu Yaroslav Goncharov menegaskan bahwa data dan konten berupa foto dari para pengguna yang di unggah tidak ditransfer ke pihak Rusia manapun akan tetapi di proses pada server yang berjalan di layanan Google Cloud dan Amazon Web. Namun banyak yang tidak percaya begitu saja terhadap apa yang disampaikan pendiri FaceApp tersebut bahkan termasuk senator Amerika Serikat "Chuck Schumer" yang menyatakan keprihatinan yang serius terhadap perlindungan data yang dikumpulkan pihak FaceApp, hingga dia menyerukan agar FBI segera melakukan penyelidikan terhadap perusahaan tersebut mengenai kelayakan ketentuan privasi pengguna.

Ancaman Bahaya



FaceApp mengaku tidak melakukan penjualan data berupa konten foto para pengguna terhadap pihak ketiga dan tidak pula menjual informasi pengguna untuk mitra pengiklan. Tapi salah satu hal yang sangat disorot adalah, FaceApp meminta akses ke semua foto pada galeri pengguna.

Untuk membuat FaceApp dapat bekerja, anda harus memberikan izin penuh terhadap akses foto pada galeri anda. FaceApp juga dapat mengakses sendiri Siri maupun Google Search. Kenapa ya? Sepertinya ini bukanlah suatu hal yang bagus. FaceApp juga mempunyai akses untuk melakukan refresh background, jadi bahkan ketika anda tidak menggunakan smartphone maka Aplikasi tersebut masih dapat bekerja. Dan anda sendirilah yang memberikan akses tersebut kepada FaceApp ketika anda menginstal dan menyetujui ketentuannya. Cetus Rob La Gesse, mantan CEO Cloud Rackspace.

Masihkah mau mengunggah foto ke server Aplikasi FaceApp? hihihi